![]() |
MEDAN | incomenews.id, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara terus mendorong transformasi digital sebagai strategi utama dalam mewujudkan layanan publik yang cepat, inklusif, dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya modernisasi kelembagaan sekaligus memperkuat peran data dalam pengambilan kebijakan yang berbasis bukti.
“Kami mengedepankan pelayanan yang bisa diakses siapa saja, kapan saja. Semua publikasi sudah tersedia secara digital dan dapat diunduh secara gratis melalui website resmi BPS,” ujar Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, Rabu (2/7/2025).
Transformasi digital yang dijalankan mencakup digitalisasi seluruh publikasi statistik, mulai dari laporan bulanan hingga data tematik, termasuk infografis dan metadata. Melalui sistem layanan statistik digital ini, masyarakat tidak perlu lagi datang langsung ke kantor BPS untuk memperoleh data.
“Selain efisiensi, kami ingin membuka seluas mungkin akses masyarakat terhadap data. Ini bukan hanya soal transparansi, tapi juga bentuk tanggung jawab kami agar data statistik bisa digunakan secara luas untuk pembangunan,” tambah Asim.
Tak hanya fokus pada digitalisasi layanan, BPS Sumut juga aktif membuka ruang komunikasi dengan publik. Asim menekankan pentingnya membangun hubungan yang erat antara BPS dan pengguna data, baik dari kalangan media, akademisi, pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun mahasiswa.
“Kami ingin menjadi lembaga yang terbuka dan komunikatif. Kalau ada yang ingin konsultasi data atau klarifikasi, kami terbuka. Digitalisasi ini mempercepat, tapi komunikasi langsung tetap kami jaga,” ungkapnya.
Dalam era di mana kecepatan informasi menjadi kunci, transformasi digital BPS dinilai sebagai langkah krusial. Publik kini dapat mengakses informasi statistik cukup melalui perangkat digital seperti ponsel dan laptop, tanpa perlu prosedur yang rumit.
Asim berharap, ke depan masyarakat tak hanya menjadi penerima data, tapi juga mampu menggunakannya untuk membentuk opini, kebijakan, dan keputusan yang berbasis fakta.
“Transformasi digital hanyalah alat. Tujuan utamanya adalah memastikan data menjadi bagian dari budaya berpikir dan bertindak masyarakat kita,” pungkasnya.(WM01)